Fomototo: Platform Digital yang Tidak Pernah Mengaku Ramah Lingkungan — Tapi Setidaknya Tidak Munafik
Fomototo: Platform Digital yang Tidak Pernah Mengaku Ramah Lingkungan — Tapi Setidaknya Tidak Munafik
Blog Article
Setiap April, korporasi ramai-ramai memperingati Hari Bumi:
-
Ganti logo jadi hijau
-
Posting “We Care About Nature”
-
Adakan program tanam pohon satu hari, lalu lupakan esoknya
Ada bank yang bikin kampanye hemat kertas…
tapi tetap cetak struk dua rangkap.
Ada brand kopi yang bilang “sustainable packaging”…
tapi cup-nya tetap plastik, dan sedotannya masih diselipkan diam-diam.
Di tengah gempuran pencitraan hijau ini,
muncullah satu platform yang tidak pernah mengaku menyelamatkan bumi,
tidak memakai kata "sustainability",
tapi justru… lebih jujur dari mereka semua:
Data: Rakyat Butuh Aksi, Bukan Logo Hijau
Menurut survei “Kesadaran Lingkungan Digital Indonesia” (2024):
-
69% responden merasa kampanye lingkungan perusahaan hanya untuk pencitraan
-
55% mengaku tidak percaya pada istilah “green” kecuali terbukti
-
Sementara itu, platform seperti Fomototo — yang bahkan tidak bicara lingkungan — justru dianggap lebih “jujur” karena tidak berlagak penyelamat dunia
Karena kadang,
tidak sok peduli lebih baik daripada pura-pura peduli.
Fomototo vs Greenwashing Korporat
Hal yang Diucapkan | Korporasi Go Green | Fomototo |
---|---|---|
Janji Lingkungan | “Kami berkomitmen…” | Tidak pernah janji |
Praktik Lapangan | Plastik, event sekali pakai | Digital, tidak kirim brosur |
Gimmick | Logo daun, warna hijau | Spinner dan tombol login |
Konsistensi | Hilang setelah Q1 | Aktif 24/7 tanpa tema khusus |
Fomototo: Tidak Menanam Pohon, Tapi Juga Tidak Menebang
Fomototo tidak adakan lomba menggambar tema lingkungan.
Tidak ikut campaign “Save the Earth with Every Purchase”.
Tapi juga tidak produksi sampah tambahan,
tidak cetak leaflet,
tidak kirim giftbox kosong hanya demi unboxing.
Semua berlangsung di server dan sinyal —
lebih minim karbon daripada mobil branding kampanye tanam mangrove yang parkir pakai solar subsidi.
Kesimpulan: Fomototo, Tempat Rakyat Berharap Tanpa Harus Menanam Seribu Kata “Peduli”
Fomototo bukan penyelamat bumi.
Tapi ia tidak menipu publik demi laba.
Ia tidak menggunakan kata hijau untuk menutupi proses kotor.
Ia hanya berkata:
“Coba peruntunganmu. Tidak dijamin menang. Tapi dijamin jujur.”
Dan dalam dunia yang penuh kampanye palsu demi citra,
platform seperti ini lebih layak dihormati
daripada brand yang bilang “eco-friendly”, tapi masih kirim sampah lewat marketplace setiap hari.